Rabithah Alawiyah Jember Jl. Hayam Wuruk 203 Jember, Rek. BCA : 024 020 6927

Selasa, Maret 24, 2009

Meriah Pertemuan Rabithah Se Indonesia di Balikpapan


Rabithahjember.com- Pertemuan Rabithah se Indonesia yang diawali dengan Pembacaan Maulid di kediaman Habib Jakfar Bin Ahmad Alaydrus Balikpapan berlangsung Hikmad dan Meriah.Sekitar 30 perwakilan RabithahCabang se Indonesia menghadiri acara yang diadakan oleh Rabithah Alawiyah Balikpapan. Anies Alaydrus sekretaris Rabithah Balikpapan mengungkapkan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dengan PT Galangan Benua Raya Kariangau.
Dari DPP Rabithah Alawiyah Jakarta hadir Ketua umum Habib Zen bin Smith didampingi Ahmad bin Umar Mulachela bendahara Rabithah Alawiyah. Selain itu juga tampak Habib Abdurrahman Bassurah dan Ustad Habib Ali Albahar yang juga sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.
Usai pembacaan maulid peserta kembali ke Resort /penginapan yang disediakan oleh Panitia, keesokan harinya pertemuan dibuka langsung oleh Ketua Rabithah Pusat Habib Zen bin Smith.
Dilaporkan bahwa menyikapi banyaknya ulah oknum yang mengaku habib, rabithah pusat menghimbau kepada cabang untuk ekstra hati-hati untuk mengajukan anggotanya mendapatkan buku nasab, selain itu juga secara teknis nanti akan dikirimkan lampiran formulir dari pusat. Salim Umar Bin Syaikh Abubakar dari Rabithah Jember mengusulkan bahawa untuk pendataan termudah adalah dengan membuat Kartu keluarga seperti yang telah dijalankan Rabithah Jember karena akan memudahkan dalam pendataan baik itu bayi yang baru lahir atau sesorang yang baru meninggal, namun tetap pengurus Rabithah yang harus Jemput bola kepada para sadah tersebut.
Sementara Habib Syech Aljufri dari Surabaya menegaskan perlunya rekomendasi dari pengurus cabang asal sadah untuk pengurusan Buku nasab, jadi tidak bisa seseorang yang memiliki cabang tetapi ingin mengurus sendiri ke pusat.

Habib Zen bin Smith juga mengungkapkan hasil dari pertemuan tokoh Islam sedunia di Muritania diantaranya adalah meminta setiap sadah untuk dapat berperan dalam mewarnai negaranya masing-masing dan Rabithah Pusat senada dengan itu meminta setiap sadah untuk dapat mewarnai daerahnya masing-masing.
Acara yang digelar 2 hari 17-18 Maret ini berakhir pukul 12.00 Wita. Perwakilan Rabithah Jember Salim Umar Bin Syaikh Abubakar mengatakan bahwa Rabithah Jember memberikan apresiasi dan penghargaan atas undangan dari Rabithah Balikpapan, “Kami berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan minimal setiap tahun sehingga dengan jalinan silaturahmi ini kita dapat merekatkan jaringan antar cabang. Selain itu juga pada Rabithah Balipapan beserta panitia dan Habib Jakfar Alaydrus kami mengucapkan terima kasih, selamat dan sukses ” Ujarnya.(sal)



baca selengkapnya..

Foto Kegiatan Pertemuan Rabithah Di Balikpapan




Kegiatan Maulid sekaligus pertemuan Rabithah Se Indonesia yang digagas Rabithah Balikpapan berlangsung meriah, lebih dari 3o perwakilan hadir dalam kegiatan tersebut, Rabithah Jember juga menyerahkan Cinderamata Ukhuwah Islamiyah kepada Ketua Umum Rabithah Alawiyah Balikpapan yang disaksikan Oleh Ketum DPP Rabithah Pusat Habib Zen Bin Smith, Tampak Juga Kegiatan Baca Maulid Habsyi di Rumah Habib Jakfar Bin Ahmad Alaydrus


baca selengkapnya..

Senin, Maret 16, 2009

Rabithah Gelar Maulid Di Balung

Rabithah Jember- Peringatan maulid Nabi 1430 kemarin dipusatkan di Balung Jember, sekitar 500 orang memadati Masjid Arraudhah (Masjid Habib Abdullah Bin Syaikh Abubakar). Tak sedikit hadirin yang menitikkan airmatapada saat pembacaan maulid yang dipimpin Habib Abubakar bin Abdulkadir Bin Syaikh Abubakar dan Habib Alwi Bin Zen Aljufri.
Sekretaris Rabithah Jember Habib Hamid Husein Alhamid yang ditemui rabithahjember.com usai kegiatan mengungkapkan keharuan yang mendalam dan berpesan agar kegiatan serupa terus dilaksanakan walaupun tidak bertepatan dengan bulan maulid. “Usahakan setiap malam Jum’at baca maulid, karena disana terdapat sifat-sifat Rasul yang wajib kita sebagai dzuriyyah mengikutinya”Harapnya.
“Di Balung malah seminggu dilaksanakan 3 kali, baik itu pembacaan maulid Habsyi, Maulid Dhiya’Ullami’ dan pembacaan Burdah, Istiqomah itulah yang harus kita contoh“ Tegasnya. Habib Hamid berharap dengan pembacaan maulid yang rutin maka Ukhuwah Islamiyah akan mudah dicapai. (sal)



baca selengkapnya..

Syeikh Abubakar bin Salim

Syeikh Abubakar bin Salim RA dilahirkan pada hari Sabtu tanggal 13 Jumadil Akhir 919 H di kota Tarim Al-Ghanna’, Hadramaut Yaman. Beliau tumbuh dewasa menjadi seorang tokoh sufi yang masyhur sekaligus seorang yang alim dan mengamalkan akan ilmunya.Demi kepentingan pendidikan dan pengembangan dakwah, beliau berhijrah ke kota ‘Inat yang terletak tidak jauh dari Tarim. Beliau mendirikan sebuah mesjid dan membeli tanah pekuburan yang luas. Beliau hidupkan kota ‘Inat dengan ilmu, yaitu dengan mengajar, mendidik dan membimbing. Manusia datang dari berbagai pelosok daerah guna menuntut ilmu dari beliau sehingga ‘Inat menjadi kota yang padat penduduknya. Murid-murid beliau datang dari berbagai kota di Yaman, dan juga dari mancanegara, misalnya: Syam, India, Mesir dan berbagai negara lainnya.
Beliau RA adalah seorang dermawan yang suka menjamu tamu. Beliau mengeluarkan sedekah sebagaimana orang yang tidak takut jatuh miskin. Jika tamu yang berkunjung banyak, beliau memotong satu atau dua ekor onta untuk jamuannya. Karena sambutan yang hangat ini, maka semakin banyak orang yang datang mengunjungi beliau. Dalam menjamu dan memenuhi kebutuhan para tamunya, beliau tidak segan-segan untuk turun tangan sendiri. Setiap hari beliau membagikan seribu potong roti kepada fakir miskin.
Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat tawadhu, tidak ada seorang pun yang pernah melihat beliau duduk bersandar ataupun bersila. Syeikh Abdurrahman bin Ahmad Baa Wazir, seorang yang faqih, berkata, "Sejak 15 tahun sebelum wafatnya, di dalam berbagai majlisnya, baik bersama kaum khusus ataupun awam, Syeikh Abubakar bin Salim tidak pernah terlihat duduk, kecuali dalam posisi duduknya orang yang sedang tasyahud akhir."
Karena budi pekerti yang luhur ini, masyarakat sangat mencintai beliau. Nama beliau menjadi tersohor ke seluruh penjuru dunia. Selain para muridnya, banyak sekali orang-orang yang datang untuk menimba ilmu dari beliau. Mereka datang terhormat dan pulang pun dengan terhormat.
Sejak kecil beliau telah hafal Al-Quran. Beliau menuntut ilmu dari Sayid Umar Ba Syaiban, Al Faqih Abdullah bin Muhammad Baa Makhramah dan Syeikh Ma’ruf bin Abdullah Ba Jamal As-Syibami Ad-Dua’ni. Beliau mempelajari Risalatul Qusyairiyah yang sangat terkenal dalam dunia tasawuf di bawah bimbingan Syeikh Umar bin Abdullah Baa Makhramah.Beliau gemar menekuni ilmu pengetahuan, sampai-sampai beliau mengkhatamkan Ihya’ Ulumuddin-nya Hujatul Islam Al-Ghazali sebanyak 40 kali dan mengkhatamkan kitab fiqih Syafi’iyah, Al-Minhaj karya Imam Nawawi sebanyak tiga kali. Di antara kebiasaan beliau adalah memberikan wejangan kepada masyarakat setelah sholat Jum'at. Beliau banyak melakukan ibadah dan riyadhoh. Pernah selama waktu yang cukup lama beliau berpuasa dan hanya berbuka dengan kurma yang masih hijau. Selama 90 hari beliau berpuasa dan sholat malam di lembah Yabhur. Dan selama 40 tahun beliau sholat subuh di Masjid Baa Isa, di kota Lisk, dengan wudhu Isya.
Setiap malam beliau berziarah ke tanah pekuburan Tarim dan berkeliling untuk melakukan sholat di berbagai masjid di Tarim, dan beliau mengakhiri perjalanannya dengan sholat Subuh berjama'ah di masjid Baa Isa. Sampai akhir hayatnya beliau tidak pernah meninggalkan sholat witir dan Dhuha.
Sepanjang hidupnya beliau berziarah ke makam Nabiyullah Hud sebanyak 40 kali. Setiap malam, selama 40 tahun, beliau berjalan dari Lisk menuju Tarim, melakukan sholat pada setiap masjid di Tarim, mengusung air untuk mengisi tempat wudhu, tempat minum bagi para peziarah, dan kolam tempat minum hewan.
Banyak kitab Manakib yang menceritakan riwayat hidup beliau. Dan pada malam Minggu, Dzulhijah 992 H, di kota I’nat, beliau berpulang ke rahmatullôh.
Diantara kata Kata Mutiara dan Nasihatnya adalah
Beliau memiliki banyak kata mutiara dan untaian hikmah yang terkenal, antara lain:
Pertama:
Paling bernilainya saat-saat dalam hidup adalah ketika kamu tidak lagi menemukan dirimu. Sebaliknya adalah ketika kamu masih menemukan dirimu. Ketahuilah wahai hamba Allah, bahwa engkau takkan mencapai Allah sampai kau fanakan dirimu dan kau hapuskan inderamu. Barang siapa yang mengenal dirinya (dalam keadaan tak memiliki apa pun juga), tidak akan melihat kecuali Allah; dan barang siapa tidak mengenal dirinya (sebagai tidak memiliki suatu apapun) maka tidak akan melihat Allah. Karena segala tempat hanya untuk mengalirkan apa yang di dalamnya.
Kedua:
Ungkapan beliau untuk menyuruh orang bergiat dan tidak menyia-nyiakan waktu: “Siapa yang tidak gigih di awal (bidayat) tidak akan sampai garis akhir (nihayat). Dan orang yang tidak bersungguh-sungguh (mujahadat), takkan mencapai kebenaran (musyahadat). Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang berjuang di jalan Kami, maka akan Kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami”. Siapa pun yang tidak menghemat dan menjaga awqat (waktu-waktu) tidak akan selamat dari berbagia afat (malapetaka). Orang-orang yang telah melakukan kesalahan, maka layak mendapat siksaan.
Ketiga:
Tentang persahabatan: “Siapa yang bergaul bersama orang baik-baik, dia layak mendapatkan makrifat dan rahasia (sirr). Dan mereka yang bergaul dengan para pendosa dan orang bejat, akan berhak mendapat hina dan api neraka”.
Keempat:
Penafsirannya atas sabda Rasul s.a.w: “Aku tidaklah seperti kalian. Aku selalu dalam naungan Tuhanku yang memberiku makan dan minum”. Makanan dan minuman itu, menurutnya, bersifat spiritual yang datang datang dari haribaan Yang Maha Suci”.
Kelima:
Engkau tidak akan mendapatkan berbagai hakikat, jika kamu belum meninggalkan benda-benda yang kau cintai (’Ala’iq). Orang yang rela dengan pemberian Allah (qana’ah), akan mendapt ketenteraman dan keselamatan. Sebaliknya, orang yang tamak, akan menjadi hina dan menyesal. Orang arif adalah orang yang memandang aib-aib dirinya. Sedangkan orang lalai adalah orang yang menyoroti aib-aib orang lain. Banyaklah diam maka kamu akan selamat. Orang yang banyak bicara akan banyak menyesal.
Keenam:
Benamkanlah wujudmu dalam Wujud-Nya. Hapuskanlah penglihatanmu, (dan gunakanlah) Penglihatan-Nya. Setelah semua itu, bersiaplah mendapat janji-Nya. Ambillah dari ilmu apa yang berguna, manakala engkau mendengarkanku. Resapilah, maka kamu akan meliht ucapan-ucapanku dlam keadaan terang-benderang. Insya-Allah….! Mengertilah bahawa Tuhan itu tertampakkan dalam kalbu para wali-Nya yang arif. Itu karena mereka lenyap dari selain-Nya, raib dari pandangan alam-raya melaluiKebenderangan-Nya. Di pagi dan sore hari, mereka menjadi orang-orang yang taat dalam suluk, takut dan berharap, ruku’ dan sujud, riang dan digembirakan (dengan berita gembira), dan rela akan qadha’ dan qadar-Nya. Mereka tidak berikhtiar untuk mendapat sesuatu kecuali apa-apa yang telah ditetapkan Tuhan untuk mereka”.
Ketujuh:
Orang yang bahagia adalah orang yang dibahagiakan Allah tanpa sebab (sebab efesien yang terdekat, melainkan murni anugerah fadhl dari Allah). Ini dalam bahasa Hakikat. Adapun dalam bahasa Syari’at, orang bahagia adalah orang yang Allah bahagiakan mereka dengan amal-amal saleh. Sedang orang yang celaka, adalah orang yang Allah celakakan mereka dengan meninggalkan amal-amal saleh serta merusak Syariat - kami berharap ampunan dan pengampunan dari Allah.
Kelapan:
Orang celaka adalah yang mengikuti diri dan hawa nafsunya. Dan orang yang bahagia adalah orang yang menentang diri dan hawa nafsunya, minggat dri bumi menuju Tuhannya, dan selalu menjalankan sunnah-sunnah Nabi s.a.w.
Kesembilan:
Rendah-hatilah dan jangan bersikap congkak dan angkuh.

Karya-karya beliau.
Karya-karyanya Antara lain
• Miftah As-sara’ir wa kanz Adz-Dzakha’ir. Kitab ini beliau karang sebelum usianya melampaui 17 tahun.
• Mi’raj Al-Arwah membahas ilmu hakikat. Beliau memulai menulis buku ini pada tahun 987 H dan menyelesaikannya pada tahun 989 H.
• Fath Bab Al-Mawahib yang juga mendiskusikan masalah-masalah ilmu hakikat. Dia memulainya di bulan Syawwal tahun 991 H dan dirampungkan dalam tahun yang sama tangal 9 bulan Dzul-Hijjah.
• Ma’arij At-Tawhid
• Dan sebuah diwan yang berisi pengalaman pada awal mula perjalanan spiritualnya.


Dari kalam Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.
Sesungguhnya dalam kalam Habib Ali yang ditulis oleh Habib Umar bin Muhammad Mulakhela ini banyak sekali kisah yang berhubungan dengan Syeikh Abubakar bin Salim, tetapi dalam kesempatan ini hanya dikutip 4 kisah saja. Dalam kalam Habib Ali juga disebutkan bahwa diantara murid-murid Syeikh Abubakar bin Salim yang banyak itu terdapat 7 orang yang dipersiapkan dan dibina sendiri oleh Syeikh Abubakar, dan dari 7 orang itu terdapat 3 habaib yang tidak asing lagi bagi kita, yaitu: Habib Yusuf bin 'Abid Al-Hasni Al-Maghribi, Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Jufri, dan Habib Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi.
Kisah Pertama.
Syeikh Abubakar bin Salim meninggal dalam pangkuan Yusuf bin 'Abid, salah seorang murid kesayangannya. Menjelang ajal gurunya, Yusuf bin 'Abid mengulang-ulang ayat: falammâ qodhô zaidun minhâ wathoron, dengan harapan bahwa gurunya akan menyambut ucapannya itu dengan ayat lanjutannya: zawwajnâkahâ, yang maksudnya, sang Syeikh bersedia menurunkan seluruh ilmunya kepada Habib Yusuf bin Abid. Namun Syeikh Abubakar berkata, "Wahai Yusuf, semua ilmu yang telah kuajarkan kepadamu penuh dengan keberkahan, adapun mengenai sirku, andaikata tak dapat kutemukan seseorang yang pantas untuk menerimanya dari kalangan anak cucuku, maka ilmu itu akan kutanam di padang pasir 'Inat." (hal. 74)
Kisah Kedua.
Beberapa orang yang saleh berpendapat bahwa setiap anak Syeikh Abubakar bin Salim telah mencapai setengah dari kewalian berkat doa orang tuanya.Kewalian dapat dicapai dengan takholli (membersihkan diri dari segala dosa) dan tahalli (membekali diri dengan berbagai amal saleh). Anak-anak Syeikh Abubakar bin Salim telah meraih takholli dan mereka tinggal melaksanakan tahalli. Karenanya, dengan tingkat tawajjuh yang paling rendah, mereka akan berhasil meraih cita-cita mereka. (hal. 534)
Kisah Ketiga.
Pada suatu saat Syeikh Abubakar bin Salim berniat belajar kepada Syeikh Ma'ruf yang tinggal di Syibam. Beliau terpaksa harus berhenti di pinggir kota Syibam, kare na Syeikh Ma'ruf Ba Jammal belum berkenan menemuinya. Setiap kali dikatakan kepada Syeikh Ma'ruf, "Anak Salim bin Abdullah meminta izin untuk menemuimu." Jawabnya selalu, "Katakan kepadanya bahwa aku belum berkenan menerimanya." Meskipun ayah beliau adalah seorang yang dihormati karena kesalehannya, Syeikh Abubakar bin Salim tetap bersabar di bawah teriknya matahari dan dinginnya angin malam. Beliau menguatkan hati dan mengendalikan nafsunya demi memperoleh asrar. Baru setelah lewat 40 hari beliau menerima kabar bahwa Syeikh Ma'ruf bersedia menemuinya. Syeikh Ma'ruf hanya memerlukan beberapa saat saja untuk menurunkan ilmu kepada beliau. Sewaktu keluar dari kediaman Syeikh Ma'ruf, beliau mendapati sekumpulan kaum wanita yang mengelukan-elukan kedatangan beliau, "Selamat wahai Ibn Salim, selamat wahai Ibn Salim." Mereka berbuat demikian dengan harapan mendapatkan sesuatu dari beliau. Beliau pun segera menyadari hal ini dan kemudian mendoakan agar mereka mendapatkan suami yang setia.
Menurut Habib Ali hingga saat ini kaum wanita Syibam memiliki suami yang setia. Ketika Habib Ali ditanya, "Apakah Syeikh Ma'ruf juga termasuk salah satu dari guru-guru Syeikh Abubakar bin Salim?" Beliau menjawab, "Ya, akan tetapi beliau kemudian mengungguli syeikhnya, dan kita ahlil bait, jika ber-tawajjuh untuk menuntut asrôr, akan berhasil dengan waktu lebih singkat. Yang menyebabkan kita tertinggal adalah karena kita menelantarkan diri kita, Barang siapa menelantarkan dirinya, ia akan hilang tersesat. Semoga Allah membimbing kita ke jalan para salaf kita yang saleh dan mengembalikan barokah dan asrôr mereka kepada kita. (hal. 104)(sal)



baca selengkapnya..

Hikmah Pengharaman Babi

Disarikan Oleh: Abdullah Fiqri Albar
Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka. Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Syaikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?"
Syaikh Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.
Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?" Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia."
Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya."
Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin enyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya.
Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.
Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131:
"Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?"
Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur'an al Karîm,
halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi: "Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:
1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi:
1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.
3. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
4. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.
5. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
6. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
7. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia –Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk
diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.
Dari buku: Ulasan Komprehensif Berdasarkan Syari'at dan Sains Modern


baca selengkapnya..

Selayang Pandang RABITHAH ALAWIYAH JEMBER

Alhamdulillah, Kabupaten Jember telah 14 tahun memiliki Rabithah Alawiyah sebuah wadah untuk Silaturrahmi, berbagai kegiatan sosial dan sekaligus membantu meringankan beban Alawiyyin. Pendiri Rabithah Alawiyah Jember adalah:
Habib Umar Bin Salim Bin Syaikh Abubakar, Habib Hamid Bin Husein Alhamid, Habib Abddullah Bin Ali Bin Syaikh Abubakar Dan dengan dukungan penuh dari Alm Habib Abdulkadir bin Abdullah Bin Syaikh Abubakar , Alm Habib Abubakar bin Umar Syahab, Alm Habib Ali Bin Muhammad Alhamid dan Habib Hasan Bin Alwi Alkaff serta Habib Husein Syafi’i Bin Muhdar Almuhdar beserta seluruh Alawiyyin di Jember.

Program Yang Aktif Dan Berjalan Hingga Saat Ini Antara lain:
Pertemuan Bulanan.
Setiap tanggal 5 diadakan pertemuan wajib bagi setiap pengurus dan anggota Rabithah Alawiyah Jember, bertempat di rumah anggota secara bergiliran.
Pertemuan ini diawali dengan pembacaan Maulid atau Tahlil dan diisi ceramah agama, kemudian laporan-laporan program yayasan yang telah berjalan selama satu bulan, juga langkah kerja untuk satu bulan kedepan.

Pendataan Alawiyyin.
Yayasan memiliki data seluruh keluarga Alawiyyin baik pria maupun wanita, Untuk program ini, pengurus Rabithah Alawiyah Jember menggunakan Kartu Keluarga Alawiyyin (mirip KK dari kelurahan) yang selalu direvisi apabila ada yang lahir maupun meninggal.
Data Kartu Keluarga Alawiyyin berguna selain untuk database yayasan, dapat pula dipergunakan untuk:
- Pembuatan buku anggota Alawiyyin yang dikeluarkan Rabithah Pusat
- Informasi pencarian person, apabila ada yang membutuhkan.
- Dan lain-lain




Bantuan Kesehatan.
Yayasan memberikan bantuan untuk setiap Alawiyyin dhuafa yang sakit, baik berobat jalan maupun rawat inap. Namun apabila dalam kasus tertentu membutuhkan jumlah diatas yang diberikan Rabithah, maka pengurus akan membantu dengan mendatangi para donatur yang siap sewaktu-waktu bila dibutuhkan. Yayasan juga memiliki data golongan darah keluarga alawiyyin untuk kebutuhan darah.

Bantuan Pinjaman Modal.
Program ini diberikan kepada Alawiyyin yang tidak memiliki modal untuk dapat memulai usaha baru dan sebagai penambahan modal untuk pengembangan usaha. Untuk start awal memulai usaha, Rabithah memberikan bantuan modal sebesar 2 juta rupiah.

Majalah IQRA’
Rabithah memiliki Majalah Iqra’ yang dikelola oleh Mahasiswa, Pemuda dan Pelajar alawiyyin Jember, mereka tergabung dalam wadah Organisasi Putra-Putri Fatimah. Iqra diterbitkan setiap bulan sekali, majalah ukhuwah Islamiyah ini selain untuk ajang kreasi dan wadah belajar juga sebagai sarana komunikasi antar keluarga alawiyyin sekaligus sarana sosialisasi program kerja Rabithah.

Website Rabitahjember.Com
Rabithah Jember tahun 2009 juga baru melaunching Website www.rabithahjember.com sebagai sarana informasi dan komunikasi. Web ini dikelola oleh team redaksi rabithah Jember

Beasiswa
Rabithah Jember memberikan bantuan beasiswa kepada para siswa putra putri alawiyyin yang tidak mampu dari sekolah dini hingga Sekolah Menengah Atas.

Kursus Ketrampilan
Program kursus pemberdayaan ini diberikan kepada Sayyid dan Syarifah untuk memiliki ketrampilan khusus sehingga diharapkan setelah lulus akan siap kerja. Untuk sayyid program kursus yang telah dibuka adalah kursus Elektronika dan Perbengkelan,Sedangkan untuk Syarifah di siapkan program kursus Kecantikan dan Menjahit.

Program Bantuan Tahunan Idul Fitri.
Bantuan tahunan Idul Fitri diberikan kepada keluarga Alawiyyin yang tidak mampu, agar dapat bersama- sama berbagi kebahagiaan dengan mereka. Sampai dengan tahun ini jumlah penerima bantuan tahunan adalah 426 jiwa, dan per jiwa menerima Rp.300 ribu.



baca selengkapnya..

About This Blog

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP